October 18, 2010

INTERFERENCE Anxiety

0 comments
EXAMPLES OF CASE;

Case;
Diyan Cahyaningsih (not real name), The Tiny pin Phobia Patients who so specter oval shape, made of iron with one side led to sharp. That pin. Tiny object that has many functions, it turns out, was transformed into a frightening specter for Diyan Cahyaningsih. Yes, old girl
phobia that year pin. Only, his fear of the pins is not too severe. Diyan can still see the pin from a distance. But,
plastered up close, he could frenzy. Especially touching the merchandise. Typically, direct Diyan stomach nausea and ending with vomiting. Diyan do not know when exactly started to have a psychological disorder of object called a safety pin it. The word''mother of hell, once fitted third grade I saw a rusty safety pin because there is water. Kan, there tuh feces droppings. I was immediately disgusted,''explained the youngest among three brothers. Moreover, the clearance Diyan classified. Especially with regard to his body. In the past, he did not want to eat
mother's hands were smeared with lotion antinyamuk. Or if the smell of insect repellent, he would not eat until the smell is gone. Since then, Diyan always reluctant to see the pin. Let alone use it. Why? ''I do not know. Direct my stomach queasy. Nauseated. Sometimes if until kepegang, I could vomit,''said the bespectacled girl. Usually, the taste lasts one to two hours. Until now, Diyan not know exactly what makes it a phobia pins. Maybe he was disgusted with the rust found
around the pin. But, he's not afraid to see a rusty iron. ''I'm also not afraid of a gold pin. The
I am afraid the original pin. Weird yes,''he said. According Diyan, usually people have a phobia because of trauma. But, he never stabbed or suffered adverse event with a pin. Or it could be due to associate the object with a terrible thing. For example,
white with a ghost. ''For me, the pin itself is terrible,''he said. Actually, if you do not know any nearby or safety pins in her clothes, but nothing will happen to the self Diyan. Once upon a time on campus, the University of Surabaya (Ubaya), Diyan followed the singing competition dressed as local. He did not notice when the makeup put a pin in the fabric she was wearing. Well, as soon appeared, and she take off her clothes, her hand accidentally touched the pin on the cloth. Cash, screaming hysterically followed by vomiting. ''So, if there are safety pins around me, I did not know better. Anyway, do not let me touch the pin.
the length of his business, "said the girl who will marry later this year is. Therefore, at this time is designing Diyan how to keep the marriage later, he was freed
pin. ''I tell my future husband, you have to pay more of the same periasnya let her make clothes that are not safety pins,''he said, then laughed. During this time, Diyan never experienced adverse events with the phobia. Because, when you meet with friends or business associates, problems rarely arise about the safety pins. He also tried to not many people know
phobia was to avoid the annoyance of his friends.

Hayo anyone experienced the same thing like Diana?
Read more ►

Masalah-Masalah Yang Sering Dialami Mahasiswa

0 comments
A. Kondisi Fisiologis
Kondisi fisiologis mahasiswa terdapat dua macam, yaitu kondisi fisiologis yang bersifat umum dan yang bersifat khusus. Kondisi fisiologis umum berpengaruh dalam menunjang proses belajar mahasiswa. Mahasiswa yang segar jasmaninya serta kondisi kesehatan terawat dengan baik, akan meningkatkan kemampuan belajarnya. Kondisi fisiologis khusus melibatkan cara memfungsikan panca indera saat proses belajar berlangsung, terutama penglihatan dan pendengaran. Mahasiswa yang kondisi fisiknya lemah, sering sakit-sakitan, cacat salah satu atau beberapa dari panca indera, prestasinya juga akan kurang dibandingkan dengan anak yang normal. Maka perlulah diperhatikan kondisi fisik mahasiswa yang belajar.

B. Kondisi Psikologis
Setelah diterima sebagai mahasiswa, merupakan suatu keharusan bahwa kondisi psikologis harus benar-benar dipersiapkan. Hal ini perlu disadari, oleh karena tanpa suatu kesadaran yang mantap, akan berakibat tersendat-sendatnya proses dan keberhasilan belajar yang telah ditetapkan sebelumnya. Saifuddin Azwar (2002) membedakan kondisi psikologis ini dalam 2 kategori, yaitu variabel non kognitif dan kemampuan kognitif. Variabel non kognitif terdiri dari minat, motivasi, dan variabel-variabel kepribadian lainnya. Sedangkan variabel kognitif terdiri atas kemampuan khusus (bakat) dan kemampuan umum (intelegensia).

C. Kemampuan Pembawaan
Kita ketahui bahwa tidak ada dua orang yang pembawaannya sama. Juga di dalam kemampuan belajar, setiap orang mempunyai potensi kemampuan sendiri-sendiri. Misalnya kemampuan pembawaan berupa kecerdasan. Kecerdasan sangat menentukan kecepatan atau penerimaan pelajaran. Tetapi jelas mahasiswa yang cerdas tanpa memelihara kecerdasannya yakni tanpa belajar dengan teratur, akan berakibat tersendat-sendat perjalanan studinya. Sebaliknya, yang kurang cerdas, tapi belajar rajin, teratur, terjadwal dan terprogram, meskipun tidak secepat kemampuan mahasiswa yang cerdas, akan tetap lancar studinya.

D. Kemauan Belajar (Minat dan Motivasi)
Tak ada seorangpun yang memungkiri, bahwa tanpa minat dan motivasi tidak akan tercapai hal yang diharapkan. Motivasi adalah penting sekali bagi belajar. Untuk dapat memberi motivasi pada orang yang belajar, kita harus mengetahui dasar psikis dari orang yang belajar. Orang yang belajar adalah orang yang hidup yang telah mempunyai kebiasaan-kebiasaan, kesenangan dan ketidaksenangan, emosi, sikap kecemasan serta ketakutan. Selain itu, manusia datang ke dunia telah mempunyai keinginan-keinginan dan kebutuhan-kebutuhan. Kebutuhan ini makin lama makin meningkat dan makin kompleks.

E. Sikap terhadap Guru dan Mata Kuliah
Sikap mahasiswa terhadap guru dan mata kuliahnya akan mempengaruhi proses belajarnya. Mahasiswa yang benci terhadap guru tidak akan lancar belajarnya. Mungkin sikap siswa terhadap guru dipengaruhi oleh penampilan dan sikap dari guru yang bersangkutan. Guru yang tidak ramah, selalu muram, dan cara berpakaian yang kurang baik akan mempengaruhi sikap siswa. Demikian pula sikap mahasiswa terhadap mata kuliah juga merupakan faktor penentu keberhasilan belajar.

F. Bimbingan
Di dalam belajar, mahasiswa butuh bimbingan. Beimbingan ini perlu diberikan untuk mencegah usaha-usaha yang membuta sehingga anak tidak mengalami kegagalan, melainkan dapat membawa kesuksesan. Bimbingan dapat menghindari kesalahan dan memperbaikinya.

G. Ulangan
Didalam belajar perlu adanya ulangan-ulangan. Hal ini merupakan elemen yang vital dalam belajar. Adanya ulangan ini dapat menunjukkan pada orang yang belajar kemajuan-kemajuan dan kelemahan-kelemahannya. Dengan demikian orang yang belajar akan menambah usahanya untuk belajar. Penting diperhatikan tentang memberitahukan hasil ulangan, dan perlu mediskusikan kesalahan-kesalahan yang terjadi, supaya kesalahan baru tidak diperbuat lagi.
Read more ►

MENGENDALIKAN PENGELUARAN ANDA

0 comments
Saat lulus sekolah, saya susah payah belajarhidup sesuai kemampuan saya. Pada saat itu, saya telah menganggur selama delapan minggu, tetapi saya masih berbelanja dengan kartu kredit yang bodohnya, diberikan salah satu bank kepada saya.
Suatu hari saya pergi ke sebuah toko untuk membeli hadiah bagi pacar saya. Saya menyerahkan kartu kredit unruk membayarnya' dan asisten toko menelepon bank untuk memeriksa tingkat kredit saya. Saat itu terjadi, saya berdiri di konter dengan jantung berdebar. Saya takut penggunaannya telah melewati batas dan saya takut kartu iu akan dikembalikan kepada saya dan ditolak Yang terjadi jauh lebih buruk. Asisten toko menutup telepon mengambil gunting' dan memotong kartu tersebut di depan mata saya, sembari menjelaskan bahwa pihak bank telah memintanya untuk menghancurkan kartu itu' Saya sangat malu. Ini tetap merupakan kenangan paling tidak nyaman dalam kehidupan saya,

Namun demikian, kejadian mengerikan ini benar-benar memberi saya sebuah pelajaran. Setelah itu saya memutuskan untuk menjadi lebih bertanggung jawab. Pekerjaan saya di real estat memberi saya $60 setiap minggu, yang saat itu pun termasuk kecil. Pada awalnya, saya biasa menaruh $60 itu dalarn dompet saya dan menggunakannya sesuai keburuhan. Dengan kejadian kartu kredit yang masih tetap segar dalam ingatan sayaitu, saya segera menyadari bahwa jika tidak mengambil kendali atas uang saya, saya akan kembali mengalami masalah keuangan. Maka saya mengambil lima amplop dan dengan spidol hitam menuliskan Makanan, Sewa, Pakaian' Hiburan' dan Tabungan, Saat dibayar setiap minggu, saya pulang ke apartemen saya dan membagi $60 tersebut ke dalam amplop-amplop itu. Kapan pun saya membutuhkan uang selama minggu itu, saya akan mengambilnya dari amplop yang sesuai-tidak pernah dari amplop
yang lain. Ini adalah sistem anggaran yang lugas, tetapi ini menghentikan saya dari belanja berlebihan dan ketidakmampuan membayar hal-hal penting. Semenjak itu, saya melanjutkan mengelola urusan finansial saya dengan cara yang sama.
Sistem yang saya gunakan sekarang mungkin sedikit lebih canggih dan menggunakan komputer, tetapi pada prinsipnya sama.
Kegagalan mengendalikan pengeluaran juga bisa menjadi masalah dalam bisnis. Saya sendiri pernah sekali melakukan kesalahan ini. Saya dulu mengira penjualan sama dengan kesuksesan. Dengan kata lain, saya tidak menyadari perbedaan antara penghasilan dan keuntungan dan saya tidak tahu apa-apa
mengenai cash flow. Saya ingat pergi ke konferensi real estat di San Francisco dan ditelepon oleh akuntan saya' yang berkata, “Anda sebaiknya pulang. Kita tidak punya uang di rekeninguntuk membayar gaji." Apa yang terjadi adalah saya mendelegasikan pekerjaan menandatangani cek kepada orang lain dalam organisasi saya, dan dia menandatangani cek tanpa pertimbangan. Artinya, saya menyerahkan kendali kegiatan penting dalam operasi perusahaan tanpa mempertimbangkan konsekuensinya. Jadi, saya harus pulang untuk mengatasi krisis tersebut. Semenjak hari itu, saya menerapkan kendali yang sangat ketat ter'
hadap biaya. Setiap bulan, saya meneliti cataan keuangan kami dengan teperinci, mempertanyakan bahkan pengeluaran terkecil sekali pun jika saya pikir perlu. Bagaimana pun juga, biaya kecil, jika jumlahnya cukup banyak, akan menjadi biaya besar. Saya memperoleh pelajaran ini dari Ted Wright' yang menjalankan
Regent Hotel di Sydney selama beberapa tahun dan dianggap sebagai salah satu operator hotel paling menonjol di negara ini. Ted biasa menandatangani setiap cek yang dibayarkan oleh Regent, tidak peduli apakah ceknya sebesar $50 atau $500,000. Saya terkesan karena saya thu Regent adalah operasi bisnis yang sangat besar dan dijalankan dengan sangat baik. Dia seorang Chief Executive dengan begitu banyak tanggung jawab yang masih menganggap ia wajib mengetahui setiap biaya yang dikeluarkan oleh organisasinya Saya memutuskan ini adalah contoh bagus untuk diikuti. Sebelumnya saya merasa terlalu sibuk untuk mmenandatangani cek.
Untuk melakukan control ketat terhadap pengeluaran Anda,cara paling efektif adalah membuat anggaran pribadi dan menaatinya. Membuka bisnis tanpa anggaran akan dianggap kegilaan finansial. Segila jika tidak memiliki anggaran pribadi. Perhatikan bahwa anggaran Anda seharusnya tidak hanya unuk minggu
yang akan datang, huttt' dipertimbangkan apa yang akan
perlu Anda belanjakandalam dua belas bulan selanjutnya Jika Anda bermaksud pergi liburan di akhir tahun. Anda perlu mulai menyisihkan uang dari sekarang Kebutuhan ini harus diperhitungkan dalam anggaran Anda

*John McGrath*
Read more ►
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...